21th September 2013
Tugas
Mata Kuliah Ekonomi Koperasi
Resume Bab 7 Buku Ekonomi Koperasi
Karangan Hendar dan Kusnadi
Disusun Oleh : Suniartika (NIM 01111303004)
BAB 7
KOPERASI DALAM PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA
Pengertian
Pasar Persaingan Sempurna
Persaingan sempurna adalah struktur
pasar yang paling banyak digunakan oleh para ahli ekonomi sebagai dasar
analisis dan perencanaan suatu perekonomian. Ciri ciri pasar persaingan
sempurna adalah sebagai berikut :
·
Adanya penjual dan pembeli yang sangat banyak
·
Produk yang dijual perusahaan adalah sejenis
·
Perusahaan bebas untuk masuk dan keluar
·
Para pembeli dfan penjual memiliki informasi yang
sempurna
Analisis
Jangka Pendek
Jangka pendek adalah jangka waktu
yang sedemikian pendeknya sehingga produsen tidak dapat mengubah input
tetapnya. Dalam jangka pendek, ada input tetap dan input variabel. Sehingga
biaya yang diperhitungkan dalam analisis keuntungan perusahaan, juga terdiri
atas biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya tetap adalah biaya yang dalam kapasitas tertentu tidak mengalami
perubahan, sedangkan biaya variabel adalah biaya yang berubah-ubah sesuai
dengan volume produksi.
Suatu koperasi yang menjual produk
kepada anggotanya dalam struktur pasar yang bersaing secara sempurna, jika
ingin berhasil dia harus menyediakan paling sedikit keunggulan yang sama kepada
para anggotanya dibanding pelayanan yang diberikan oleh para pesaingnya.
Untuk memberikan pemahaman yang
lebih baik dalam analisis komparatif koperasi, perlu adanya tambahan dua (2)
asumsi sebagai berikut:
· Anggota-anggota potensial suatu koperasi punya jalan
masuk ke pasar, berintegrasi dengan pasar dan berada dalam kandungan
berbagai rantai tata niaga.
· Sistem pasar kompetitif bekerja tanpa masalah
kegagalan pasar. Berapapun produk dijual akan laku pada tingkat harga
pasar yang berlaku. Sistem pasar bekerja dengan biaya sama dengan nol.
Berdasarkan tambahan asumsi tersebut
akan dianalisis 3 kasus jangka pendek dalam hal hubungannya dengan kemampuan
manajerial dalam mengelola koperasi dibanding dengan para pesaingnya. Karena
harga suatu koperasi dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh kekuatan
permintaan dan penawaran di pasar, maka persaingan antar perusahaan (termasuk
koperasi) terutama pada masalah biaya (ditunjukkan pada kurva biaya).
1. Kasus Koperasi Dengan Kemampuan yang Sama
Dalam kompetisi sempurna, suatu
koperasi tidak mempunyai pengaruh dalam mengendalikan harga. Kurva permintaan
yang dihadapi koperasi akan bersifat “elastis sempurna” (horizontal), artinya
koperasi dapat menjual produknya berapapun tanpa mempengaruhi harga jual.
Dengan mengikuti peraturan penetapan harga AC=MR=P=D, maka perbedaan
satu-satunya antara koperasi dengan perusahaan (penjual) nonkoperasi adalah
bahwa koperasi dapat menetapkan jumlah yang lebih banyak pada tingkat harga
yang sama. Karena itu dalam jangka pendek,tidak akan terdapat keunggulan bagi
anggota dibanding dengan membeli di pasar bebas.
2. Kasus Koperasi Dengan Kemampuan Lebih Rendah
Pada pasar persaingan sempurna,
koperasi dengan kemampuan yang lebih rendah berarti :
a. Kurva biaya
rata-ratanya berada di atas harga jual, atau
b. Biaya yang
dikeluarkan koperasi lebih tinggi daripada biaya pasarnya.
Dalam kondisi seperti ini tidak akan
mampu untuk bersaing kendatipun koperasi dapat beroperasi dengan menderita
kerugian. Sepanjang koperasi masih mampu menutup biaya variabel, koperasi masih
dapat melaksanakan kegiatannya, dengan harapan dalam waktu panjang koperasi
dapat menghapus kerugian tersebut. Tetapi, kondisi ini akan menyulitkan
koperasi karena koperasi harus bersaing dengan perusahaan nonkoperasi yang
telah bekerja secara efisien.
Mengingat koperasi tidak dapat
menaikkan harga di atas harga pasar (P1), koperasi itu menghadapi kerugian yang
harus diatasi oleh para anggota atau oleh bantuan dari luar. Kebanyakan
koperasi yang mengalami nasib seperti itu adalah koperasi yang berada pada fase
permulaan, dalam hal ini boleh jadi manajemen belum berpengalaman atau
manajemen yang baik sulit untuk ditarik.
Dalam jangka pendek koperasi
berkemampuan rendah dapat hidup terus selama menghindari memproduksi dengan
menderita kerugian. Koperasi akan mampu menjual produk yang homogen pada harga
pasar (P1) sebagaimana perusahaan nonkoperasi menjualnya. Penjualan hanya dapat
dilakukan sampai dengan ouput Q1, lebih dari itu koperasi akan menderita
kerugian.
3. Kasus Koperasi Dengan Kemampuan yang Lebih Tinggi
Suatu koperasi dengan tingkat
kompetitif yang lebih tinggi dapat memproduksi output dengan biaya yang lebih
rendah daripada pesaingnya. Bila koperasi menetapkan harga sesuai dengan
prinsip maksimasi profit, keuntungan yang dapat diraih oleh koperasi akan lebih
besar dibanding dengan perusahaan pesaingnya karena ia dapat menjual lebih
banyak pada tingkat harga yang sama dengan harga pesaingnya. Tetapi seperti
yang dijelaskan sebelumnya situasi seperti ini sulit untuk distabilkan dan
keunggulan koperasi akan dierosi oleh waktu. Koperasi akan memproduksi semakin
banyak untuk memenuhi permintaan anggota, bila tingkat produksi telah
dicapai,maka koperasi tidak dapat memberikan kepada para anggotanya suatu
keunggulan dari pesaingnya.
Dari ketiga kasus di atas, dapat
disimpulkan bahwa pada pasar persaingan sempurna dalam jangka waktu yang pendek
koperasi tidak akan mempunyai keunggulan komparatif dalam penentuan harga jual
dan hanya mungkin mempunyai keunggulan dalam memberikan manfaat tidak langsung
(SHU) kepada anggotanya, walaupun manfaat itu diterima dalam jangka waktu yang
sangat pendek (sebelum titik break event jangka
pendek tercapai).
Analisis
Jangka Panjang
Dalam ekonomi mikro, jangka panjang
diartikan sebagai jangka waktu yang cukup panjang, sehingga perusahaan
(termasuk koperasi) dapat mengubah input tetapnya. Jadi, dalam jangka panjang
semua input adalah variabel. Dalam menganalisis penampilan komparatif koperasi
pada pasar persaingan sempurna dalam jangka panjang, akan dibedakan lagi
kasus-kasus kemampuan koperasi yang sama, lebih rendah atau lebih tinggi
daripada pesaingnya.
1. Kasus Koperasi Dengan Kemampuan yang Sama.
Dalam jangka panjang keseimbangan
suatu perusahaan dicapai pada saat LRAC=MC=P=AR. Jadi, di pasar persaingan
sempurna, kondisi “equilibrium”
jangka panjang dicapai pada saat kondisi ini berlaku pula pada koperasi yang
mempunyai kemampuan sama dengan pesaingnya.
2. Kasus Koperasi Dengan Kemampuan Lebih Rendah
Dalam hal koperasi memiliki
kemampuan yang lebih rendah dalam jangka pendek dengan biaya rata-rata yang
lebih besar daripada biaya rata-rata pesaing, maka koperasi dalam jangka
panjang yang mempunyai biaya rata-rata lebih besar daripada biaya rata-rata
pesaing tidak akan berhasil hidup terus. Harga pasar akan tetap menyinggung
kurva biaya rata-rata jangka panjang di titik minimum. Karena koperasi hanya
pemain kecil dalam pasar, maka dalam jangka panjang pun ia tidak akan mampu
mempengaruhi harga. Koperasi tidak dapat meminta anggotanya suatu harga yang
lebih tinggi daripada saingannya. Dengan biaya (cost) yang lebih tinggi, koperasi akan menderita kerugian.
3. Kasus Koperasi Dengan Kemampuan Tinggi
Suatu koperasi dengan kemampuan
manajerial lebih tinggi dapat menyingkirkan sainganya dalam pengertian ganda :
a.
Dapat menyediakan barang dengan harga lebih rendah,
dan
b. Dapat memberikan keuntungan kepada para anggotanya
bila koperasi menjual dengan harga pasar.